Kronikel Dewata IV: Mahasiku
Publisher,PENERBIT X
Publication Date,
Format, Paperback
Weight,
No. of Pages, 160
Tahun 2302
Puing Tanah Rata
Sanatorium Saranjana
Demi menyeru Batara
Guru, pantang larang dan syarat-syaratnya harus dipatuhi. Di Sanatorium
Saranjana, Dewa Perang Mahasiku memupuk kekuatan. Pergelutan jiwa Norman yang
dihantui entiti Mahasiku bertali arus saban hari.
Sang Ghaib menyusun
setiap satu peristiwa dan tragedi seperti pemain catur, di mana Ezani dan
Norman adalah bidak-bidaknya. Perseteruan antara dua beranak disuburkan dengan
kelicikan Sang Ghaib yang merupakan intipati penting kepada kelahiran Batara
Guru.
Antara kekeliruan,
pengkhianatan dan muslihat-muslihat syaitan, Ezani mendepani kekuasaan Api
Ilahi yang kian mekar dalam nubarinya.
Kekuasaan itu mahal
harganya. Haruskah Ezani mengenepikan hakikat betapa ayahnya, Norman tidak lagi
mampu kembali mendakap manusiawi?
Haruskah keris
sembilan lok dibenamkan ke jantung Mahasiku bagi menamatkan petaka besar di
masa akan datang?
Api Ilahi kian
marak dan terus membakar.